Kyumin’s Fanfiction / Genderswitch / Mystery / Friendship / Nerd Girl / Part 6

Kyumin’s Fanfiction / Genderswitch / Romance / Friendship / Nerd Girl / Part 6

Tittle : Nerd Girl
Part : 6 of ?
Cast : Super Junior couple
Author : LidyaNatalia
Genre : Romance, Friendship, Mysteri
Length : Chaptered
Rate : Teen
Warning : Some typos, Bored story, Don’t Like Don’t Read!! Nerd Fiction by Nerd Writer -____-
A/N : Mian yah kalau nggak sesuai harapan *bow* oh iya buat yang menantikan Kyumin moment mian yah aku masih belum bisa naro dipart ini *bow* mohon pengertiannya. Karena kan biar aada prosesnya gitu xD hhe.

Inspired by :
Oh iya banyak yang nebak-nebak inspired fict ini katanya detektif-detektif gitu ya? Well , sebenarnya ada 3 inspirasi buat nulis fict ini:
3rd is Jupiter, kalo yang suka serial detektif pasti tahu dia siapa ^^. Analisis dia dalam menyelesaikan teka-teki itu daebak banget deh!!
2nd is Conan , pasti semuanya pada tahu , hhhe xD, kayanya dia bocah terpinter di jepang deh , kkke xD
1st is my bias LEE DONGHAE, dia emang nggak pinter dalam soal teka-teki , tapi bagi aku dia itu ya teka-tekinya #eeaaa

Mian yah banyak omong xD *bow*
Let’s Check this out ^^

***

Kibum langsung ikut merebahkan tubuh disamping Sungmin.

“Oh iya, Bummie , Siwon tadi sempat menebak kalau kita dekat. Dan dia juga sepertinya tahu tentang dirimu.” Ujar Sungmin membuat Kibum terkejut seketika.

Kibum menepuk keningnya. “Gosh!!” Rutuknya.

“Waeyo? Ada masalah?” Tanya Sungmin bingung. “Dia juga minta kita untuk kerumahnya lusa.” Lannjut Sungmin lagi.

Kibum menoleh kearah Sungmin , menatap mata gadis kelewat polos dihadapannya ini.

“Besok kita, tidak , kau !! harus pindah sekolah!!” Seru Kibum

Sungmin bingung dengan perkataan Kibum barusan, “P-pi-pindah sekolah?” Sungmin bangkit dari duduknya.

Kibum mengangguk.

“Untuk apa?!” Tanya Sungmin bingung.

Kibum menarik tubuh Sungmin untuk duduk kembali disofa, kemudian memegang kedua pundaknya. “Ini demi keselamatanmu.” Ucap Kibum.

Sungmin menangkis tangan Kibum yang berada dipundaknya. “Persetan dengan keselamatan!!” Seru Sungmin tiba-tiba sembari berdiri lagi kemudian membelakangi Kibum beberapa langkah.

Kibum menghela nafas. Dia sudah menebak kejadian seperti ini akan terjadi lagi.

“Aku lelah selalu pindah-pindah tempat. Disekolah baru itu saja aku belum bisa beradaptasi dengan baik dan kau sudah menyuruhku untuk pindah sekolah lagi?” Seru Sungmin kesal.

“Tapi ini untuk keselamatan kita, Sungmin.” Desah Kibum pelan.

“Keselamatan apa? Dari siapa? Aku bahkan tidak tahu apa yang menganggu kita, Kibum!” Pekik Sungmin lagi sembari berbalik menghadap ke arah Kibum yang menenggelamkan kepalanya didalam lipatan tangannya diantara kedua pahanya.

Kibum mendesah pelan. ‘Belum waktunya kau tahu, Minnie.’ Desisnya dalam hati.

Melihat Kibum yang seperti sama sekali tak berniat menjawab pertanyaannya membuat Sungmin semakin kesal. Akhirnya dia memutuskan langsung pergi ke kamarnya dan membanting pintu kencang-kencang.

“Blammm!!!!!”

***

Semenjak peristiwa tadi malam sampai tengah hari seperti ini, Kibum dan Sungmin tidak saling menegur apalagi berbicara sama sekali. Sungmin langsung berangkat kesekolah pagi-pagi sekali demi menghindari Kibum.

Dan begitu sampai disekolah pun dia lebih memilih terus diam.

Sebenarnya Sungmin merasa canggung kepada Kibum, dia menyesal sudah membentak Kibum seperti semalam tadi. Tapi jujur saja itu bukan maksudnya untuk membentak Kibum. Malam itu dia sungguh sangat lelah, dan mendengar Kibum menyuruhnya untuk pindah sekolah tiba-tiba membuat emosinya jadi memuncak.

Kini dia menyesal telah melakukan itu, namun tidak mungkin juga dia yang menegur Kibum duluan , terlebih disekolah. Disekolah mereka harus berpura tidak dekat satu sama lain.

Sungmin mengambil nafas panjang ketika waktu istirahat tiba disalah satu bangku dikantin.

“Aku harus minta maaf padanya.” Lirihnya kemudian. “Ya , nanti dirumah aku akan mencoba menegurnya duluan.” Ucap Sungmin kemudian.

***
“Aku pulang!!” Ucap Kibum ketika sudah sampai rumah.

Sungmin yang sedang mencoba menyiapkan makan siang dari dapur langsung menghentikan kegiatannya. Kemudian tersenyum kecil. Dan segera menghampiri Kibum yang baru pulang.

“Kau sudah pulang , Bummie?” Tegur Sungmin ramah pada Kibum.

“Ah , ne.” Sahut Kibum.

Sungmin langsung mengapit lengan Kibum dan menariknya menuju meja makan yang berada dekat dapur.

“Aku sengaja pulang lebih awal untuk menyiapkan ini semua. Makanlah.” Ujar Sungmin sembari mendorong tubuh Kibum duduk disalah satu bangku meja makan.

Kibum memandang heran kearah makanan yang telah disiapkan Sungmin , kemudian melihat kearahnya.

Sungmin ikut duduk dihadapan Kibum , melipat kedua tangannya diatas meja , lalu menatap Kibum lurus.

“Ehm , Bummie , aku…” Sungmin mencoba mengeluarkan suaranya. “A-aku mau …” Namun suaranya masih saja tercekat ditenggorokan.

“Aku apa?!” Kibum yang tahu gelagat Sungmin , jadi berniat usil untuk mengerjainya.

“Aku…”

“Ya??” Kali ini Kibum mendekatkan wajahnya kearah Sungmin.

‘Blussshh!!!’

Wajah Sungmin sontak merona merah.

‘Kibum ini apa-apaan sih?’ Ujar Sungmin dalam hati.

“Aku mau minta maaf!!” Pekik Sungmin cepat kemudian sambil menutup matanya, karena Kibum sama sekali tak berniat melepaskan tatapan tajamnya ke arah Sungmin.

Mendengar itu , Kibum langsung mengelus puncak kepala Sungmin , dan menarik tubuhnya keposisi semula. Dan langsung membuka piring yang telah disediakan lalu mengambil makan siang yang telah disiapkan Sungmin ke dalam piringnya.

“Aku tak bermaksud membentakmu semalam.” Ujar Sungmin kemudian. “Semalam itu aku..” Ucapan Sungmin kembali terhenti, kedua tangannya terus menarik-narik ujung celemek berwarna putih merah muda. Entah mengapa , berbicara dengan Kibum selalu membuat jantungnya berdegup kencang, terlebih dia semalam telah membuat kesalahan.

“Iya aku tahu.” Ujar Kibum sembari tersenyum teduh ke arah Sungmin.

“Jadi kamu mau memaafkanku?” Tanya Sungmin dengan mata berbinar yang berlebihan.

“Iya.” Ucap kibum. “Tapi…”

“Ta-tapi apa?” Tanya Sungmin antusias dengan ekspresi wajah yang langsung berubag menjadi bingung dan waswas.

“Kau pindah sekolah ya?!” Ucap Kibum dengan raut wajah memohon. Sembari menangkupkan juga kedua tangannya.

“Ha??” Sungmin langsung merebahkan tubuhnya dibadan kursi. Dilihatnya Kibum yang masih memelas.

Tidak pernah Kibum terlihat bodoh seperti itu dimata Sungmin. Kalau kali ini dia sampai begitu , mungkin memang dirinya harus pindah sekolah seperti apa yang Kibum pinta.

Sungmin terus menatap Kibum dengan pandangan jengahnya. Namun sesaat kemudian dia menarik nafasnya panjang-panjang. Dikembalikannya posisi duduk yang normal.

“Baiklah.” Katanya kemudian.

Sontak Kibum langsung tersenyum sumringah.

“Tapi..” Kali ini Sungmin yang mencoba menggunakan kata ‘tapi’ membuat Kibum menarik lagi senyumnya barusan.

“Aishhh..” Desisnya pelan, “Tapi apa?”

“Aku mau pindah sekolah setelah kita menghadiri undangan Siwon besok. Bagaimana?” Tanya Sungmin mencoba memberikan penawaran pada Kibum.

Kibum sedikit terkejut dengan permintaan Sungmin barusan. Kalau begini caranya , akan semakin banyak orang yang akan tahu tentang identitas keluarga mereka. Kejadian semalam saja, sungguh membuat Kibum menyesal. Dia lupa kalau dia harus mengingat batasan akan kemampuannya.

Namun , Kibum sungguh tidak bisa menahan hasratnya untuk membongkar sebuah misteri kalau sudah berhadapan dengannya. Dan itu membuat Kibum menyesal setengah mati dan langsung memerintahkan Sungmin untuk pindah sekolah.

Kibum terlihat berfikir keras, membuat Sungmin sedikit kesal.

“Kibum!” Pekik Sungmin.

“Hem , baiklah. Tapi kau harus berjanji , setelah itu kau harus pindah sekolah. Biar aku yang mengurus semuanya.” Ujar Kibum kemudian sembari melanjutkan makannya.

“Ehm , ngomong-ngomong aku harus pindah kesekolah mana?” Tanya Sungmin.

“Nanti kau juga akan tahu.” Sahut Kibum dengan penuh misteri yang lagi-lagi membuat Sungmin jengah.

***

“Selamat datang!! Kalian sudah ditunggu tuan muda didalam.” Sambut seseorang berpotongan rapi sembari membungkuk hormat yang sepertinya merupakan pelayan.

“Tuan muda?” Tanya Sungmin pelan.

Kibum dan Sungmin langsung masuk kedalam ruangan sesuai dengan bimbingan dari pelayan tersebut.

Dan sesampai disebuah ruangan tersebut , ternyata sudah ada Siwon dan beberapa orang lainnya.

“Permisi tuan muda. Tamu tuan muda sudah datang.” Ucap sang pelayan tadi pada Siwon dengan hormat.

“Terima kasih, Park Ahjussi.” Ucap Siwon pada pelayan tersebut sembari menghampiri Sungmin dan Kibum.

Sungmin yang masih bingung , masih memperhatikan sekeliling ruangan tersebut , dan langsung mengalilhkan perhatiannya pada Siwon tatkala Kibum menyenggil lengannya.

“Aku pikir kalian tidak akan datang.” Ucap Siwon ramah.

Sungmin tertegun melihat penampilan Siwon. Sungguh berbeda dari penampilan biasanya disekolah. Kali ini Siwon terlihat lebih tampan dan keren menurutnya , dengan baju hangat putih yang menutupi lehernya dan celana panjang bahan berwarna abu-abu tanpa kacamata kuda tebal menempel diwajahnya. Sungguh sempurna menurutnya.

Sungmin membuang jauh-jauh kekagumannya pada Siwon sekarang , dia langsung tersenyum ketika Siwon mengajaknya bicara. “Mana mungkin kami tidak datang , kau kan sudah mengundang kami, won-ah.” Ucap Sungmin sembari membetulkan tata letak kacamata yang merosot dari ujung hidungnya. “Iya kan , Kibum?” Tanya Sungmin kemudian kepada Kibum.

Namun yang didapati Sungmin adalah Kibum terlihat bosan dan tidak senang. Buru-buru Sungmin menghadap ke arah Siwon dan menginjak kaki Kibum.

“Aww!!” Kibum sedikit meringis ketika Sungmin menginjak kakinya. Tapi dia langsung tersenyum ke arah Siwon.

“Kau tidak apa-apa Kibum?” Tanya Siwon khawatir.

“Ah , tidak apa-apa .” Sahut Kibum kemudian.

“Oh iya , ayo kita kesana sebentar.” Ajak Siwon pada Kibum dan Sungmin. “Appa kami kesana sebentar ya?” Pamitnya pada ayahnya yang ada diruangan tersebut.

“Ayo!” Ajak Siwon lagi.

***

Setelah selesai berbicara sebentar dengan Kibum dan Sungmin. Siwon langsung mengajak kembali KiMin untuk keruangan sebelumnya. Dimana ada Appa siwon , dan seorang wanita muda yang duduk disamping appa Siwon serta seorang pelayan wanita paruh baya.

“Appa , perkenalkan ini teman-temanku. Kibum dan Sungmin.” Ucap Siwon pada ayahnya , memperkenalkan KiMin. “Mereka kesini untuk acara minum teh bersama kita siang ini.” Ucap Siwon kemudian.

“Oh begitu..” Ayah Siwon tersenyum menyambut kedatangan kedua teman anaknya. “Sebelum itu mari kita makan buah melon yang telah disiapkan oleh Soora.” ajak Ayah Siwon dengan ramah pada KiMin

Langsung saja semua orang yang berada disana menyantap melon yang sudah dipotong sedang diatas sebuah piring ukuran sedang pula.

“Uhm , Siwon itu siapa?” Bisik Sungmin pada Siwon sembari mendekatkan mulutnya kearah telinga Siwon. Sungmin bertanya tentang wanita muda yang terus bergelayut manja pada ayah Siwon tersebut.

“Ehm , dia kekasih ayahku.” Ucap Siwon pelan.

“Mwo?” Sungmin tersentak kaget. Hampir saja melon dimakannya keluar semua dari mulutnya. Sungmin langsung kembali menarik kepalanya. Merasa tak enak , dia hanya tersenyum kecil pada Siwon.

Kibum mencondongkan kepalanya miring ke arah Sungmin, “Makanya jangan terlalu banyak bertanya.” Ucapnya kemudian menarik kepalanya lagi.

“Huh!” Desis Sungmin sebal.

Kibum tersenyum kecil. Tapi tetap tak melepaskan pandangannya pada orang-orang disekitar ruangan ini. Namun dirinya sedikit merasa risih tatkala melihat wanita muda yang katanya adalah kekasih dari ayah Siwon mendekatkan bibirnya kearah pipi ayah Siwon dan berusaha untuk menciumnya.

“Plok! Plok! Plok!”

Terdengar suara tepukan tangan dari arah pintu masuk.

“Umma?” Desis Siwon lirih.

Mendengar Siwon menyebut kata Umma , Sungmin dan Kibum menjadi sedikit menegang dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Bagus ya! Didepan anakmu! Kau bertindak seperti itu dengan wanita murahan ini!!” Ucap Ibu Siwon sembari mendorong pundak kiri dari wanita muda itu.

“Hey! Kau!” Desis wanita muda itu kesal.

“Sudah , Min-ah , jangan ribut-ribut!” Ucap ayah Siwon kemudian. “Tidak enak , disini ada teman Siwon.” Lanjutnya kemudian.

Kontan Ibu Siwon memandang ke arah anaknya. Raut wajahnya berubah 180 derajat, dari kesal dan penuh amarah menjadi lebih tenang dan teduh.

“Lebih baik kita segera minum teh bersama.” Ajak Ayah Siwon sembari meletakkan piring bekasnya ke atas meja yang berada didekatnya. Lalu beranjak ke sebuah lemari besar yang berisi cangkir-cangkir mahal miliknya. Dan diikuti oleh semuanya.

“Wah!!” Seru Sungmin memandang kagum lemari besar yang berisi penuh cangkir-cangkir indah tersebut.

Dengan perlahan ayah Siwon membuka pintu lemari dari cangkir-cangkirnya tersebut. “Nah kalian bisa memilih cangkir mana yang mau kalian gunakan.” Ucap Ayah Siwon.

“Ayo Sungmin , Kibum pilihlah yang kalian suka.” Seru Siwon.

Sungmin maju beberapa langkah dan mengambil satu cangkir beserta piring kecilnya yang berwarna pink cerah dengan motif bunga sakura beserta ranting-ranting kecil dengan tangan kanannya.

Diikuti Wanita muda itu , ibu Siwon , ayah Siwon. Dan setelah itu Kibum yang mengambil cangkir pilihannya. Dan yang terakhir Siwon mengambil satu cangkir bermotif naga berwarna hitam disudut kiri lemari dengan tangan kirinya. Kemudian menutup lemari itu.

Setelah semuanya mengambil cangkir pilihannya dan duduk disofa merah maroon, ayah Siwon memerintahkan pembantu wanita bernama Soora untuk mengisi masing-masing cangkir dengan tehnya.

Kibum memperhatikan pembantu tersebut ketika menuangkan teh kedalam cangkirnya , namun langsung segera berterima kasih setelah cangkirnya terisi penuh.

Ayah Siwon memilih duduk disamping wanita muda tersebut , dan itu membuat ibu Siwon memandang tajam. Sementara dia langsung duduk disamping Siwon.

“Ini , satu buah kubus gula untukmu.” Ucap wanita yang sebenarnya bernama Hyeorin itu sembari tersenyum sinis ke arah ibu siwon tersebut.

Ibu Siwon membalas pandangan sinis Hyeorin.

“Hey! Kau mau meracuni suamiku?” Tanya Ibu Siwon.

“Racun?!” tanya Hyeorin. “Jangan bercanda! Kalaupun ada yang menaruh racun didalamnya , itu pasti kau! Kau masih kesal padanya kan??” Lanjut Hyeorin kemudia.

Ibu Siwon mendesis kesal , sesaat kemudian langsung menaruh 2 buah kubus gula dicangkir teh Siwon. “2 kubus gula , sesuai seleramu kan nak?” Tanya Ibu Siwon.

“Hey! Jangan coba-coba kau meracuni anak tiriku ya!” Seru Hyeorin mengulang tuduhan dari Ibu Siwon tadi.

“Hah?” Ibu Siwon tersenyum mengejek. “Racun?” Tanyanya sekali lagi sembari mengambil cangkir Siwon dengan tangan kanannya , kemudian meminumnya sedikit. “Lihat?” Serunya pada Hyeorin. “Tidak ada racun sama sekali! Dan ingat dia bukan anakmu!!” Seru Ibu Siwon.

“Yakin? Bukankah kalau Siwon mati , kau jadi tidak akan bisa dicerai oleh kekasihku? Begitu kan aturan dikeluarga kalian? Kalau ada anak yang mati, jadi tidak bisa bercerai atau dicerai?!” Seru Hyeorin membuat Ibu Siwon terdiam. “Dan dia memang bukan anakku tapi calon anakku.” Lanjutnya kemudian.

“Aisshh!!” Ibu Siwon mendesis kesal hendak beranjak dari tempat duduknya tapi ditahan oleh Siwon.

Siwon menggeleng ke arah Ibunya.

“Kau tahu kan aturan itu bisa dilanggar , dan juga tidak mungkin aku meracuni keluargaku sendiri , apalagi anakku , yang punya motif untuk itu adalah kau. Bukankah kalau Siwon sampai tewas , kau akan bisa menguasai harta suamiku? Iya kan? Berani kau berbicara Siwon adalah anakmu lagi kepadaku! Habis kau!” Ancam Ibu Siwon pada Hyeorin.

“Hey! Sudah! Sudah! Lebih baik langsung kita minum saja. Jangan merusak suasana.” Ucap Ayah Siwon mencoba menenangkan suasana yang mulai tegang.

Dengan cepat suasana tegang langsung mengendur tatkala Ayah Siwon mengajak untuk bersulang cangkir teh bersama-sama.

Semuanya langsung menyesap teh beraroma mawar tersebut.

“Brukk!!!”

Secara tiba-tiba sesaat setelah Siwon menyesap tehnya , dia terjatuh dari duduknya membuat tubuh dan cangkirnya terjerembab dilantai. Siwon memegang lehernya dengan kedua tangannya.

Tubuh Siwon terlihat mengejang dengan perlahan busa putih keluar dari mulutnya.

“Siwon!!!”

Seru seisi ruangan tersebut , terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba menimpa Siwon. Sungmin menutup kedua mulutnya. Sementara Ibu Siwon langsung histeris.

Sontak Kibum langsung berlari mendekat ke arah Siwon, memeriksa denyut nadinya.

“Panggilkan ambulans!!” Seru Kibum.

“Soora telpon ambulans!!” Perintah Ayah Siwon pada pembantu wanita tersebut. Langsung saja Soora beralih ketempat telpon dan menekan tuts-tuts nomor telepon.

Sementara Soora menelpon ambulans Kibum mengambil cangkir yang tadi digunakan oleh Siwon dengan sapu tangan miliknya. Kemudian mengendus bau mulut Siwon.

“Bau almond.” Ucap Kibum.

“Ini….”

***

TBC

Well , tinggalkan jejak ya ^^
Oh iya ada kemungkinan next part mau aku publish secepetnya tapi dikunci , yang mau dapetin sandinya koment di part ini dulu ya ^^